“Mantan Presiden AS, Donald Trump, dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan dokumen bisnis di Pengadilan Pidana Manhattan, Kamis, 30 Mei 2024.(REUTERS via BBC INDONESIA)”
Sumber BBC Indonesia
indonesiaterkini.co.id – NEW YORK CITY – 34 dakwaan, satu hakim yang sering kali jengkel, dan sederet saksi. Setelah dua hari bermusyawarah, 12 juri yang merupakan warga New York memutuskan Donald Trump bersalah atas semua dakwaan dalam kasus uang tutup mulut. Ini adalah vonis bersejarah. Trump kini menjadi mantan presiden AS pertama yang diputus bersalah karena tindak pidana, dan kandidat partai besar pertama yang mencalonkan diri sebagai terpidana.
Lantas, apa yang terjadi selanjutnya?
Apakah Trump masih bisa mencalonkan diri sebagai presiden?
Masih bisa. Konstitusi AS menetapkan persyaratan kelayakan yang relatif sedikit bagi kandidat presiden, yakni harus berusia minimal 35 tahun, warga negara AS yang “lahir di AS”, dan telah tinggal di AS selama setidaknya 14 tahun. Tidak ada aturan yang melarang kandidat dengan catatan kriminal. Namun, vonis bersalah ini masih dapat memengaruhi pemilihan presiden pada November mendatang. Sebuah jajak pendapat dari Bloomberg dan Morning Consult awal tahun ini menemukan bahwa 53 persen pemilih di sejumlah negara bagian yang menjadi penentu akan menolak memilih kandidat dari Partai Republik tersebut jika ia dinyatakan bersalah. Jajak pendapat lain, dari Universitas Quinnipiac, bulan ini, menunjukkan enam persen pemilih Trump cenderung tidak akan memilihnya—jumlah yang sangat signifikan dalam persaingan yang ketat.
Apa yang terjadi pada Trump sekarang?
Trump bebas dengan jaminan selama persidangan berlangsung dan hal ini tidak berubah setelah putusan dibacakan pada Kamis (30/5/2024). Ia akan kembali ke pengadilan pada 11 Juli—tanggal yang telah dijadwalkan oleh Hakim Juan Merchan untuk sidang vonis hukuman. Hakim akan mempertimbangkan beberapa faktor dalam menjatuhkan hukuman, termasuk usia Trump. Hukuman tersebut dapat berupa denda, masa percobaan atau pengawasan, atau mungkin hukuman penjara.
“Tim pengacara Trump mungkin akan menggunakan kesaksian Stormy Daniels sebagai dasar untuk mengajukan banding.(GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)”
Trump, yang menyebut putusan itu sebagai “aib”, hampir pasti akan mengajukan banding atas putusan bersalah tersebut—sebuah proses yang dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan lebih lama.
Tim pengacaranya kemudian akan menghadapi Divisi Banding di Manhattan dan mungkin Pengadilan Banding. Artinya, walau telah dijatuhi hukuman, sangat tidak mungkin Trump akan keluar dari pengadilan dengan tangan diborgol. Dia juga diperkirakan akan tetap bebas dengan jaminan saat mengajukan banding.
Apa yang menjadi dasar untuk mengajukan banding?
Bukti dari bintang film porno Stormy Daniels, yang dugaan hubungan seksualnya dengan Trump menjadi inti kasus ini, bisa jadi menjadi salah satu dasar pengajuan banding. “Detail yang diberikan (oleh Daniels) sebenarnya tidak diperlukan untuk memaparkan kisah tersebut,” kata Anna Cominsky, seorang profesor di New York Law School.
“Di satu sisi, detail (yang diberikan Daniels) membuat dirinya kredibel. Dari sudut pandang jaksa, detail yang diberikan harus memadai sehingga para juri percaya apa yang dia katakan. Di sisi lain, ada batasan, di mana hal itu bisa menjadi tidak relevan dan merugikan.
” Tim pengacara Trump dua kali meminta pembatalan persidangan selama kesaksian Daniels, mosi yang ditolak oleh hakim. Selain itu, strategi hukum baru yang diambil oleh Jaksa Distrik dalam kasus ini juga dapat menjadi dasar untuk banding. Memalsukan dokumen bisnis dapat menjadi pelanggaran ringan di New York.
Tetapi Trump menghadapi tuntutan pidana yang lebih serius karena dugaan kejahatan kedua, yaitu dugaan upaya memengaruhi pemilihan umum 2016. Jaksa secara umum menuduh bahwa pelanggaran undang-undang pemilihan federal dan negara bagian, serta penipuan pajak, berlaku untuk kasus ini. Tetapi jaksa tidak menjelaskan kepada juri secara pasti aturan mana yang dilanggar. Sejumlah pakar hukum mengatakan, ada pertanyaan seputar ruang lingkup dan penerapan hukum federal yang dapat menjadi dasar untuk banding.
Jaksa negara bagian belum pernah mengajukan tuntutan pidana federal yang tidak masuk dalam dakwaan, dan ada pertanyaan apakah Jaksa Distrik Manhattan memiliki yurisdiksi untuk melakukannya.
Apakah Trump bisa masuk penjara?

“Seorang pengunjuk rasa anti-Trump bereaksi setelah mantan Presiden AS Donald Trump dinyatakan bersalah di New York, 30 Mei 2024.(EPA via BBC INDONESIA)”
Ada peluang, meskipun sangat tipis, bahwa Trump akan menjalani hukuman di balik jeruji besi. Sebanyak 34 dakwaan yang dihadapi Trump semuanya merupakan tindak pidana kelas E di New York, tingkatan terendah di negara bagian tersebut. Setiap dakwaan memiliki hukuman maksimal empat tahun. Seperti disebutkan di atas, ada beberapa alasan mengapa Hakim Merchan dapat memilih hukuman yang lebih ringan, termasuk usia Trump, tidak ada catatan pidana sebelumnya, dan fakta bahwa dakwaan tersebut melibatkan kejahatan yang tidak disertai kekerasan. Dia dapat mempertimbangkan pelanggaran Trump terhadap perintah pengadilan untuk tidak berbicara selama persidangan. Ada kemungkinan juga bahwa hakim akan mempertimbangkan bahwa kasus seperti ini belum pernah terjadi. Sehingga hakim mungkin memilih untuk menghindari menjebloskan mantan presiden sekaligus kandidat presiden ke penjara.
“Sejumlah pakar hukum menilai peluangnya kecil bagi Trump untuk menjalani hukuman penjara.(GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)”
Ada juga pertanyaan tentang kepraktisan. Trump, seperti semua mantan presiden, berhak atas perlindungan seumur hidup dari Secret Service alias pasukan pengamanan presiden. Ini berarti bahwa beberapa agen dapat ditugaskan untuk melindunginya di penjara. Karena itu, akan sangat sulit untuk menjalankan sistem penjara dengan mantan presiden sebagai narapidana. Risiko keamanannya besar dan mahal untuk menjaga Trump tetap aman. “Sistem penjara peduli pada dua hal: keamanan lembaga dan menekan biaya,” kata Justin Paperny, direktur firma konsultan penjara White Collar Advice. Jika Trump berada di dalam penjara, “kesulitannya luar biasa… tidak ada sipir yang akan mengizinkannya,” katanya.
Bisakah Trump memberikan pengampunan kepada dirinya sendiri?
Tidak bisa.
Presiden memang dapat memberikan pengampunan bagi orang-orang yang melakukan pelanggaran federal. Kasus uang tutup mulut di New York adalah masalah negara bagian, yang berarti Trump tidak akan mampu memberikan pengampunan jika ia menjadi presiden lagi.
Hal yang sama berlaku untuk kasus Trump di Georgia, di mana ia dituduh melakukan konspirasi kriminal untuk membatalkan kekalahan tipisnya dari Presiden Joe Biden di negara bagian tersebut selama pemilihan umum 2020. Kasus ini saat ini masih dalam proses banding. Kewenangan pengampunan tidak jelas untuk dua kasus federal Trump—satu mengenai dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia, dan yang lainnya mengenai konspirasi untuk membatalkan pemilihan umum 2020.
Pada kasus pertama, seorang hakim yang ditunjuk Trump di Florida telah menunda persidangan tanpa batas waktu, dengan mengatakan bahwa menetapkan tanggal sebelum menyelesaikan pertanyaan tentang bukti “tidak bijaksana”. Kasus federal kedua yang masih tertunda juga ditunda selagi banding dari Trump berlangsung.