indonesiaterkini.co.id – Pekanbaru – Direktur Pengamanan dan Intelijen Ditjen Pemasyarakatan, Brigjen Pol. Teguh Yuswardhie dan Profesor Adrianus Meliala yang merupakan pakar di bidang kriminologi dan kepolisian yang mengajar di Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, Rabu (26/6/2024).
Dir Pamintel Tegus Yuswardhie dan Prof Adrianus Meliala bersama dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Budi Argap Situngkir dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Muhammad Ali Syeh Banna saat mengunjungi Lapas Pekanbaru disuguhkan “Roti Kayna” singkatan dari Karya Narapidana yang merupakan roti yang diproduksi oleh warga binaan yang telah dilatih sebelumnya dalam program pembinaan.
“Roti ini rasanya enak sekali, tidak kalah dengan roti terkenal yang di jual di luar. Sangking enaknya, saya kira ini adalah roti yang terkenal yang dibungkus ulang seolah olah bukan hasil produksi narapidana. Dengan adanya roti ini, selain meningkatkan keterampilan bagi warga binaan juga tentunya sedikit banyak memberikan kontribusi ke negara melalui PNBP,” ujar Prof. Andrius.
Usai mencicipi roti Kayna, Kepala Lapas Pekanbaru, Sapto Winarno mengajak rombongan ke Blok Pengendali Narkoba (BPN) yang merupakan blok khusus dengan pengawalan super ketat yang diperuntukkan bagi narapidana yang terindikasi kuat masih bermain dengan narkoba. BPN ini mencontoh sistem yang sama dengan di Lapas Nusakambangan. Aktivitas warga binaan sudah sangat dibatasi dan diawasi 24 jam dengan menggunakan kamera pengawas atau CCTV khusus dengan pengamanan tingkat tinggi. Lebih lanjut, Dir Pamintel Tegus Yuswardhie mengapresiasi langkah terobosan Lapas Kelas IIA Pekanbaru yang secara terus menerus melaksanakan peningkatan kualitas layanan terhadap warga binaan maupun keamanan dan juga ketertiban dalam rangka mendukung penuh 3 Kunci Pemasyarakatan Maju plus Back to Basic.
”Saya mengapresiasi kepada seluruh jajaran Lapas Pekanbaru dalam peningkatan kualitas layanan terhadap warga binaan maupun langkah-langkah dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Terus tingkatkan implementasi 3 kunci Pemasyarakatan Maju yaitu deteksi dini, berantas narkoba serta sinergi dengan APH plus Back to basic, maksimalkan fungsi intelijen sebagai bagian dari deteksi dini, apabila intelijen berjalan maka kejadian gangguan kamtib tidak akan terjadi,” ungkap Teguh.