indonesiaterkini.co.id – Pekanbaru – Momen pelepasan siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) Negeri 131 Pekanbaru yang beralamat di jalan Perkasa No. 1 Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya, diduga di manfaatkan oleh oknum pengurus sekolah melalui komisi sekolah demi meraup keuntungan ditengah-tengah kesulitan ekonomi masyarakat saat ini.
Perpisahan siswa – siswi kelas VI akhir ini menambah beban bagi orang tua murid khusus kelas VI. Pasalnya, orang tua sedang memikirkan biaya lanjutan anak-anak mereka ketingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) malah dibebani oleh acara perpisahan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah melalui komite sekolah. Komite seharusnya memperjuangkan hak dan keluhan setiap murid agar bebas hambatan namun sebaliknya. Dimana, Komite hanya memenuhi keinginan pihak sekolah agar bebas dari tuntutan hukum. Kini komite menjadi ujung tombak sebagai pahlawan dan paling benar dengan alasan seribu alasan sehingga pihak sekolah seakan tidak mengetahui bahwa ada pungutan dana setiap murid karena itu kegiatan diluar sekolah.
Salah seorang orang tua murid yang tak mau disebut namanya mengatakan, pihak komite SD Negeri 131 Pekanbaru menghubungi-Nya menagih “segera lunasin biaya perpisahan Rp. 350.000., seraya meniru penyampaian panitia pelaksanaan perpisahan dari pihak komite sekolah. Rabu, 05/06/2024.
Wali murid tersebut telah berjanji akan membayar tetapi saat ini lagi sulit keuangan-Nya namun komite mendesak wali murid tersebut.
Pihak komite mengatakan melalui telponan via aplikasi whatsapp “intinya bapak gak mau bayar uang perpisahan ya” Kata komite nada mendesak.
Wali murid tersebut meminta komite sekolah untuk “rincikan ke saya uang sebesar Rp.350.000 itu apa-aja kegunaannya, pihak komite yang menjawab “nanti setelah selesai perpisahan baru bisa dirincikan.” Jawab komite.
Siswa.-siswi SD Negeri 131 yang tamat sebanyak 62, uang Rp.350.000 X 62 siswa jadi total keseluruhan Rp.21.700.000 nilai uang tersebut cukup lumayan besar, sementara perencanaan atau kegunaan uang tersebut belum dijelaskan pada wali murid.
“Artinya pihak komite sekolah SD Negeri 131 Pekanbaru belum merencanakan dengan matang serta belum membuat suatu rincian pelaksanaan perpisahan tersebut.” Ujar wali murid.
“Saat saya mengatakan kenapa ibu memaksa saya, dia mengatakan “saya tak paksa bapak tapi hanya bapak yg belum bayar ” kata komite SD 131 ini.” Meniru percakapan
Hal tersebut diminta pemerintah kota pekanbaru melalui Dinas Pendidikan segera bertindak pungutan biaya perpisahan siswa setiap sekolah, untuk mewujudkan peraturan Saber Pungli dilingkungan pemerintah kota pekanbaru.
Wali murid juga berharap kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota pekanbaru agar memantau kinerja Disdik dalam melayani masyarakat dibidang kegiatan pendidikan.
Media ini telah melakukan konfirmasi pada pihak komite SD Negeri 131 Pekanbaru melalui nomor whatsapp pribadinya 0822-765*-**** tak gubris pilih bungkam hingga berita ini naik.