indonesiaterkini.co.id – WASHINGTON DC – Israel selama ini mengucurkan dana untuk Otoritas Palestina. Namun, sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dana itu berhenti mengalir. Karena itu, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (6/6/2024) memperingatkan bahwa Israel akan melihat dampak negatif yang besar jika Otoritas Palestina runtuh.
Hal itu karena Washington kembali menekan sekutunya untuk membiarkan pendapatan mengalir ke Palestina. “Kami telah menjelaskan kepada Pemerintah Israel dalam beberapa percakapan langsung bahwa tidak ada yang lebih bertentangan dengan kepentingan strategis Israel selain runtuhnya Otoritas Palestina,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan.
Meski mengakui kekurangan di Otoritas Palestina, dia mengatakan, badan yang berbasis di Ramallah telah membantu menjaga stabilitas di Tepi Barat. Bahkan ketika perang berkecamuk di Gaza, yang dijalankan selama bertahun-tahun oleh saingannya, Hamas. “Jika Anda melihat Otoritas Palestina runtuh dan ketidakstabilan menyebar di Tepi Barat, ini bukan hanya masalah bagi rakyat Palestina, melainkan juga merupakan ancaman keamanan yang sangat besar bagi negara Israel,” jelas dia, dikutip dari AFP pada Jumat (7/6/2024).
Berdasarkan perjanjian perdamaian pada tahun 1990-an, Israel mengumpulkan dana untuk Otoritas Palestina, yang menjalankan otonomi terbatas di beberapa bagian Tepi Barat. Israel kemudian mengucurkan uang tersebut ke Otoritas Palestina. Namun, Israel telah memblokir pendapatan sejak Hamas pada 7 Oktober melakukan serangan besar-besaran di Israel, yang memicu kampanye militer balasan tanpa henti ke Jalur Gaza. Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich adalah anggota sayap kanan yang menganjurkan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga merupakan kritikus lama terhadap Otoritas Palestina dan upaya menuju negara Palestina merdeka. Baca juga: Mesir Terima Tanda Positif dari Hamas Terkait Gencatan Senjata di Gaza Bank Dunia baru-baru ini memperingatkan bahwa situasi fiskal Otoritas Palestina telah memburuk secara drastis dengan risiko kehancuran total.
Sumber : KOMPAS.com